~ 1 min read

Masa Depan e-commerce: Prediksi dan Tren untuk Dekade Mendatang.

Praella Shopify Plus Agency - The future of Artificial intelligence and ecommerce

Ritel online telah berkembang pesat sejak awal 1990-an. Dalam beberapa tahun terakhir, ekspansi belanja internet semakin meningkat, dengan pandemi berkontribusi pada peningkatan popularitasnya. Seiring masyarakat semakin menerima transformasi, pentingnya masa depan perdagangan tidak bisa diremehkan.

Pada tahun 2022, penjual online di AS menghadapi rata-rata lebih dari 1.200 serangan setiap bulan, lonjakan lebih dari 50% dibandingkan periode sebelumnya. Ini menegaskan perlunya langkah-langkah keamanan siber ke depannya. Dengan kemajuan dan perubahan preferensi konsumen, sangat penting bagi bisnis untuk memprediksi tren yang muncul agar tetap kompetitif di pasar.

Pandangan untuk perdagangan online sangat dinamis, terus membentuk bagaimana individu membeli dan berinteraksi dengan merek melalui saluran. Artikel ini akan mengulas teknologi yang berkembang dalam ritel, menekankan pengalaman pelanggan dan kustomisasi, munculnya praktik bisnis yang etis dalam ecommerce, tren masa depan dalam pengembangan platform untuk penjualan online, dan kemajuan dalam logistik serta manajemen rantai pasokan dalam ecommerce.


Kesimpulan Utama

  • Ekspansi dan kemajuan ecommerce diperkirakan akan meningkat di masa depan.

  • Perusahaan perlu fokus untuk meningkatkan protokol keamanan siber untuk melawan kegiatan tersebut.

  • Tren mendatang dalam ecommerce akan dipengaruhi oleh teknologi yang semakin maju, perilaku konsumen yang berubah, dan inisiatif keberlanjutan.


Teknologi yang Berkembang dalam Ecommerce

Bidang belanja online terus berubah, dengan teknologi yang muncul mendorong arahnya. Di sini, kita akan membahas inovasi teknologi yang mendefinisikan kembali dunia ritel.

Kenaikan AI dan Pembelajaran Mesin

Kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML) memainkan peran yang semakin penting dalam belanja online. Chatbot dan asisten virtual yang didorong oleh AI sekarang digunakan untuk menawarkan layanan dan bantuan pelanggan yang disesuaikan, sementara algoritma ML menganalisis informasi pelanggan, memberikan wawasan tentang kebiasaan dan preferensi berbelanja.

Lebih jauh, teknologi AI dan ML meningkatkan efisiensi operasional. Misalnya, sistem manajemen inventaris yang didukung oleh AI membantu pengecer dalam menyederhanakan rantai pasokan mereka dan mengurangi limbah, sementara algoritma ML dapat memperkirakan tren permintaan dan mengoptimalkan strategi penetapan harga.

Aplikasi Augmented Reality dan Virtual Reality

Teknologi augmented reality (AR) dan realitas virtual (VR) sedang mengubah belanja online. Dengan aplikasi AR dan VR, pelanggan dapat melihat produk dalam 3D, mencoba pakaian, dan bahkan melihat furnitur di rumah mereka sebelum membeli.

Teknologi ini sangat bermanfaat bagi toko yang menjual barang-barang yang memerlukan visualisasi, seperti furnitur, pakaian, dan aksesori. Dengan menawarkan pengalaman berbelanja kepada pelanggan, AR dan VR dapat membantu pengecer meningkatkan interaksi pelanggan dan mendorong penjualan.

Kemajuan dalam Belanja Suara dan Mobile

Belanja suara dan belanja mobile merupakan sektor yang berkembang pesat dalam industri. Asisten virtual seperti Alexa dari Amazon dan Google Assistant memudahkan belanja dengan membiarkan pengguna melakukan pembelian menggunakan suara mereka. Selain itu, smartphone dan tablet telah menjadi pilihan bagi konsumen dalam belanja online.

Pengecer beradaptasi dengan tren ini dengan mengoptimalkan situs web dan aplikasi mereka untuk perangkat dan menciptakan fitur belanja yang diaktifkan suara. Pengecer dapat meningkatkan penjualan dan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan kenyamanan belanja online melalui perangkat dan asisten virtual.

Masa depan ritel tampak menjanjikan berkat kemajuan teknologi. Dengan perkembangan AI, AR, VR, pengenalan suara, dan teknologi mobile, pengecer akan mempunyai cara untuk terhubung dengan pelanggan dan memberikan pengalaman berbelanja yang disesuaikan.

Pengalaman Konsumen dan Personalisasi

Munculnya belanja online telah menekankan pentingnya memberikan pengalaman pelanggan yang disesuaikan. Menyesuaikan perjalanan berbelanja dapat mendorong loyalitas pelanggan dan mendorong pembelian ulang.

Menciptakan Pengalaman Belanja yang Mulus

Untuk meningkatkan pengalaman berbelanja, toko online perlu fokus pada peningkatan antarmuka pengguna, navigasi, dan sistem checkout situs web mereka. Dengan menyederhanakan aspek-aspek ini, pelanggan dapat dengan cepat menemukan barang yang diinginkan. Menyelesaikan transaksi mereka dengan lancar.

Pentingnya belanja mobile semakin meningkat, dengan proyeksi menunjukkan bahwa 10% dari semua penjualan akan terjadi melalui perangkat pada tahun 2025. Bisnis ecommerce harus memastikan bahwa situs web mereka ramah mobile dan memiliki tata letak serta antarmuka yang ramah pengguna.

Memanfaatkan Personalisasi untuk Loyalitas Pelanggan

Menciptakan pengalaman berbelanja yang unik semakin penting untuk mendorong loyalitas pelanggan. Memanfaatkan data pelanggan memungkinkan pengecer online untuk menyesuaikan perjalanan berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan preferensi setiap pembeli.

Menurut laporan oleh Shopify 2, 63% pembeli online mengharapkan pengalaman berbelanja yang dipersonalisasi. Dengan menawarkan rekomendasi produk yang dipersonalisasi, promosi yang ditargetkan, dan pengalaman berbelanja yang disesuaikan, pengecer ecommerce dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dan mendorong bisnis yang berulang.

Selain meningkatkan loyalitas pelanggan, personalisasi juga dapat mendorong penjualan. Sebuah laporan oleh G2 3 memprediksi bahwa personalisasi yang didorong oleh AI, atau hiper-personalisasi, akan melampaui personalisasi tradisional dalam ecommerce pada tahun 2024. Dengan menggunakan AI untuk menawarkan rekomendasi produk yang sangat dipersonalisasi, pengecer ecommerce dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penjualan dan mendorong pendapatan.

Di era sekarang, toko online harus menawarkan pengalaman berbelanja. Pengecer online dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan mendorong pembelian ulang dengan memastikan perjalanan berbelanja yang tidak terputus dan menggunakan informasi pelanggan untuk mempersonalisasi pengalaman tersebut.


  1. Shopify

  2. Shopify

  3. G2


Ecommerce yang Berkelanjutan dan Etis

Dengan kesadaran yang semakin meningkat di antara konsumen tentang konsekuensi dari pilihan pembelian mereka, perusahaan ritel online mengakui pentingnya memasukkan praktik etis ke dalam operasi mereka. Diperkirakan bahwa dalam dekade berikutnya, pendekatan berkelanjutan dan etis dalam ecommerce akan diadopsi secara luas.

Salah satu tren yang muncul yang diperkirakan akan mendapatkan traction adalah adopsi bahan kemasan. Banyak perusahaan ritel online sudah memilih untuk menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang, dan pola ini diharapkan akan berlanjut. Ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga beresonansi dengan konsumen yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan.

Tren lain melibatkan penggunaan bahan dalam proses produksi. Misalnya, merek fashion mengadopsi tekstil daur ulang, kapas, dan sumber daya berkelanjutan lainnya untuk mengurangi jejak mereka. Ini tidak hanya menarik bagi konsumen yang peduli, tetapi juga membantu perusahaan mengurangi dampak mereka terhadap lingkungan.

Selain keberlanjutan, pertimbangan etis semakin penting di antara konsumen. Ini mencakup praktik tenaga kerja seperti memastikan pekerja menerima kompensasi dan bekerja di lingkungan yang aman. Konsumen juga memperhatikan isu-isu seperti pekerja anak dan eksploitasi dalam proses produksi barang.

Untuk menghadapi isu-isu ini, pengecer online mengadopsi strategi pengadaan, bekerja sama dengan pemasok yang mendukung standar ketenagakerjaan, dan melakukan penilaian kepatuhan secara berkala.

Secara umum, lanskap masa depan ecommerce diperkirakan akan lebih fokus pada keberlanjutan dan etika. Konsumen semakin vokal tentang nilai-nilai ini, mendorong perusahaan ecommerce untuk mengakui pentingnya memenuhi harapan-harapan ini. Dengan mengadopsi metode etis, bisnis online dapat menarik pelanggan yang peduli tentang lingkungan sambil mengurangi jejak mereka dan meningkatkan posisi mereka di industri.

Masa Depan Platform Ecommerce

Dunia belanja online bergerak cepat untuk beradaptasi dengan lanskap ecommerce yang berubah. Bisnis yang menjual produk online terus mencari cara untuk meningkatkan toko mereka agar tetap berada di pasar yang kompetitif. Di sini, kita akan membahas beberapa tren dan ramalan untuk platform ecommerce selama sepuluh tahun ke depan.

Optimasi untuk Lanskap Ritel Online yang Berkembang

Untuk tetap relevan, situs web ecommerce harus mengikuti perubahan lanskap belanja online. Karena semakin banyak pelanggan menggunakan smartphone dan tablet untuk berbelanja, toko online harus ramah mobile. Platform-platform ini harus mampu menangani lalu lintas, memastikan checkout yang aman, dan menawarkan pengalaman belanja yang dipersonalisasi.

Selain itu, platform ecommerce harus terintegrasi dengan situs media sosial sehingga pelanggan dapat membeli langsung dari mereka. Mereka juga harus terhubung dengan marketplace pihak ketiga untuk membantu penjual online menjangkau audiens.

Mengintegrasikan Metode Pembayaran dan Dompet yang Canggih

Platform belanja online harus menggabungkan opsi pembayaran dan dompet digital untuk menawarkan pengalaman pembelian yang nyaman. Penggunaan dompet untuk transaksi sedang meningkat, menjadikannya penting bagi platform ecommerce untuk mengakomodasi tren ini.

Lebih jauh, platform ecommerce harus dilengkapi untuk beradaptasi dengan inovasi pembayaran, seperti sistem berbasis blockchain. Solusi pembayaran mutakhir ini memastikan transaksi yang lebih aman, memungkinkan platform ecommerce yang mengadopsi inovasi ini untuk berkembang di pasar online.

Dalam ringkasan, platform belanja online harus berevolusi agar tetap relevan dengan lanskap pasar ritel yang berubah. Mereka harus ramah mobile, memberikan pengalaman belanja yang dipersonalisasi, dan terhubung dengan situs media sosial dan marketplace eksternal. Selain itu, mengadopsi opsi pembayaran canggih dan dompet digital sangat penting untuk memastikan pelanggan memiliki proses transaksi yang aman.

Inovasi dalam Logistik dan Rantai Pasokan Ecommerce

Dalam dunia belanja online, pengelolaan logistik dan rantai pasokan memainkan peranan penting. Bisnis ecommerce terus mencari cara untuk membuat rantai pasokan mereka lebih efisien, mengurangi pengeluaran, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Beberapa kemajuan baru telah merevolusi cara operasi logistik dan rantai pasokan ecommerce dilakukan.

Rantai Pasokan

Pijakan utama industri ecommerce terletak pada rantai pasokannya, mencakup produksi, transportasi, dan pengiriman barang kepada pelanggan. Baru-baru ini, telah ada penekanan pada peningkatan visibilitas dan transparansi dalam rantai pasokan. Hal ini telah mendorong munculnya teknologi, seperti blockchain, yang memungkinkan pelacakan barang dari awal hingga akhir. Dengan menawarkan buku besar transaksi, blockchain menyederhanakan proses pemantauan pergerakan barang dan memverifikasi keasliannya.

Otomatisasi

Otomatisasi merevolusi dunia logistik ecommerce dan manajemen rantai pasokan. Robotika dan alat otomatisasi sekarang diterapkan untuk menyederhanakan tugas-tugas, termasuk pemenuhan pesanan, pengiriman, dan pengantaran. Keberadaan gudang otomatis meningkat, yang mengarah pada penghematan biaya dan waktu pemrosesan pesanan yang lebih cepat. Selain itu, pengembangan kendaraan otomatis, seperti drone dan truk tanpa sopir, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi layanan pengiriman.

Analitik

Analitik berperan dalam merombak lanskap logistik ecommerce dan manajemen rantai pasokan. Pengecer dan perusahaan logistik memanfaatkan alat analitik untuk memahami perilaku pelanggan, mengoptimalkan tingkat persediaan, dan meningkatkan efisiensi pengiriman. Penerapan analitik membantu dalam memprediksi pola permintaan dan menyederhanakan proses rantai pasokan. Selain itu, algoritma pembelajaran mesin sedang dikembangkan untuk meningkatkan strategi pemetaan dan penjadwalan sambil mengidentifikasi kemacetan dalam rantai pasokan.

Pada intinya, kemajuan dalam logistik ecommerce dan manajemen rantai pasokan merevolusi strategi pengecer dan penyedia logistik. Inovasi ini mencakup visibilitas sepanjang rantai pasokan, otomatisasi tugas, dan pemanfaatan analitik, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dalam aktivitas ecommerce dan memperkaya perjalanan pelanggan secara keseluruhan.


Ringkasan

Masa depan ecommerce ditandai oleh evolusi cepat, mencerminkan pergeseran dalam teknologi, perilaku konsumen, dan nilai-nilai masyarakat. Saat kita melihat ke depan menuju tahun 2024 dan seterusnya, beberapa tren kunci dan prediksi membentuk lanskap ecommerce, menjanjikan untuk mendefinisikan ulang bagaimana bisnis dan konsumen berinteraksi di pasar digital.

Teknologi yang Muncul: Adopsi AI dan ML mendorong perubahan signifikan dalam industri ecommerce, dari chatbot yang didorong AI yang meningkatkan pengalaman pengguna hingga algoritma ML yang mengoptimalkan manajemen inventaris. Kenaikan teknologi AR dan VR memudahkan konsumen untuk memvisualisasikan produk, sehingga pembelian menjadi lebih menarik. Selain itu, kemajuan dalam belanja suara dan mobile menyoroti ketergantungan yang semakin besar pada perangkat mobile untuk penjualan online, mendorong platform ecommerce untuk terus beradaptasi dan berinovasi.

Personalisasi dan Pengalaman Pengguna: Menyesuaikan pengalaman berbelanja menjadi sangat penting dalam mendorong loyalitas pelanggan dan meningkatkan penjualan ecommerce. Dengan memanfaatkan personalisasi, perusahaan ecommerce tidak hanya tetap unggul tetapi juga meningkatkan rekomendasi produk, menjadikan perjalanan berbelanja lebih mulus dan berdampak langsung pada profit dengan meningkatkan penjualan online.

Keberlanjutan dan Etika: Lanskap ecommerce semakin mengadopsi praktik berkelanjutan dan etis, dari kemasan ramah lingkungan hingga praktik tenaga kerja yang adil. Pergeseran ini sejalan dengan harapan konsumen dan menetapkan tren baru untuk industri ecommerce, mencerminkan komitmen yang lebih luas terhadap praktik bisnis yang etis.

Pengembangan Platform dan Penjualan Online: Agar terus berevolusi dan memenuhi tuntutan lanskap ecommerce yang berubah, platform menggabungkan metode pembayaran canggih, termasuk teknologi blockchain, dan mengoptimalkan untuk belanja mobile. Inovasi ini memudahkan konsumen untuk terlibat dengan situs web ecommerce dan menyelesaikan transaksi, sehingga membentuk lanskap ecommerce di masa depan.

Inovasi Logistik dan Rantai Pasokan: Peran logistik dan manajemen rantai pasokan dalam ecommerce semakin penting, dengan blockchain meningkatkan transparansi, otomatisasi meningkatkan efisiensi, dan analitik meningkatkan perkiraan permintaan. Kemajuan ini membentuk lanskap ecommerce dan sangat penting bagi bisnis yang ingin tetap kompetitif di pasar ecommerce global.

Kesimpulannya, industri ecommerce berada pada titik penting, dengan teknologi seperti blockchain dan realitas virtual, serta fokus pada personalisasi dan praktik berkelanjutan, mendorong perubahan signifikan. Saat kita membahas masa depan ecommerce, tren dan prediksi yang muncul ini menyoroti kebutuhan bagi bisnis untuk terus beradaptasi dan berinovasi. Dengan tetap unggul, bisnis ecommerce tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang berkembang tetapi juga mendominasi lanskap ecommerce dalam dekade mendatang.


Q: Apa saja tren kunci yang perlu diperhatikan dalam masa depan ecommerce pada tahun 2024 dan seterusnya?

A: Beberapa tren kunci yang perlu diperhatikan termasuk kenaikan pengalaman belanja augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), fokus yang semakin meningkat pada keberlanjutan dalam praktik ecommerce, penggunaan teknologi belanja suara yang berkembang, dan ekspansi platform social commerce.

Q: Bagaimana pengalaman pelanggan diperkirakan akan berkembang di lanskap ecommerce di masa depan?

A: Pengalaman pelanggan dalam ecommerce diperkirakan akan menjadi lebih dipersonalisasi dan interaktif, mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) untuk menyesuaikan pengalaman belanja berdasarkan preferensi dan perilaku individu.

Q: Apa peran teknologi blockchain dalam membentuk masa depan ecommerce?

A: Teknologi blockchain diperkirakan akan merevolusi ecommerce dengan memberikan transaksi yang aman dan transparan, mengurangi penipuan, dan meningkatkan kepercayaan antara pembeli dan penjual dalam transaksi online.

Q: Bagaimana konsep social commerce diperkirakan akan memengaruhi masa depan ecommerce?

A: Social commerce, yang melibatkan penjualan produk langsung melalui platform media sosial, diproyeksikan akan terus tumbuh dan memengaruhi perilaku pembelian, membaurkan batas antara interaksi sosial dan belanja online.

Q: Apa saja prediksi untuk pertumbuhan pasar ecommerce global dalam beberapa tahun mendatang?

A: Ukuran pasar ecommerce global diperkirakan akan berkembang secara signifikan saat lebih banyak bisnis beralih ke platform online, menjangkau lebih banyak pelanggan di seluruh dunia dan mendorong penjualan ecommerce ke tingkat yang baru.

Q: Bagaimana integrasi AI dan pembelajaran mesin akan mempengaruhi masa depan bisnis ecommerce?

A: Integrasi AI dan pembelajaran mesin akan memungkinkan bisnis ecommerce menganalisis volume data besar, mempersonalisasi rekomendasi produk, mengoptimalkan strategi pemasaran, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Q: Strategi apa yang harus diadopsi bisnis ecommerce untuk tetap kompetitif di lanskap yang terus berkembang?

A: Bisnis ecommerce harus fokus pada meningkatkan pengalaman pelanggan, mengadopsi teknologi baru seperti belanja suara dan AI, memanfaatkan platform media sosial untuk pemasaran, dan tetap inovatif untuk memenuhi permintaan konsumen yang berubah.


Previous
Menguasai Ritel Omnichannel sebagai Pemilik Merek E-commerce
Next
Cara Membuat Video Produk yang Menarik untuk Toko Shopify Anda: Panduan Komprehensif